Sukses

SEA Games: Ajang Kerjasama Negara Asia Tenggara

SEA Games awalnya dikenal dengan SEAP Games.

Liputan6.com, Jakarta- SEA Games 2015 akan segera berlangsung di Singapura. Ini merupakan ajang ke-28 sejak pertama kali digelar 1959 di Bangkok, Thailand.

Turnamen antar cabang olahraga paling bergengsi di Asia Tenggara ini berawal dari gagasan Luang Sukhum Nayapradit, Wakil Presiden Komite Olimpiade Nasional Thailand saat itu. SEA Games diyakini akan membantu menjalin kerjasama regional, pemahaman dan kesatuan yang kuat dalam komunitas Asia Tenggara.

SEA Games digelar setiap dua tahun sekali atau pada tahun saat Olimpiade atau Asian Games tidak berlangsung.

Awalnya kejuaraan ini diselenggarakan oleh South East Asia Peninsular (SEAP) Federasi Games sehingga dikenal dengan nama SEAP Games.

Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaya (sekarang Malaysia), Laos, Vietnam Selatan dan Kamboja merupakan enam negara pelopor SEAP. Sedangkan Singapura kemudian tercatat sebagai salah satu pelopor.

Kurang dari 18 tahun setelah gagalan itu dibuat pada Mei 1958, SEAP Games pertama digelar di Bangkok dari 12 hingga 17 Desember 1959. Pesertanya adalah negara pendiri SEAP Games dengan 12 cabang olahraga serta diikuti 650 atlet dan ofisial.

Di tahun 1997, SEAP Games setuju menambah tiga negara baru yakni Brunei Darussalam, Filipina dan Indonesia. Seiring dengan adanya anggota baru, SEAP Games berganti nama menjadi South East Asian Games Federation and the Games atau yang lebih dikenal SEA Games.

Jumlah negara anggota semakin bertambah di tahun 2003. Anggota ke-11 adalah Timor Leste.

Hingga edisi ke-27, Thailanad menjadi negara tersukses. Mereka sudah 11 kali menjadi juara umum (termasuk era SEAP Games). Indonesia berada di posisi kedua dengan 10 kali jadi juara umum SEA Games. Thailand juga menjadi negara yang paling sering menjadi tuan rumah (6 kali).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.